Pergunu dan PPI Jalin Kerja Sama Terkait Beasiswa Luar Negeri


Jakarta, NU Online
Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) memiliki fokus pengembangan sumber daya manusia, khususnya bagi nahdliyin. Salah satu langkah yang dilakukan ialah dengan memberikan beasiswa strata satu (S1) kepada pelajar utusan Pengurus Wilayah Pergunu se-Indonesia, serta pelajar luar negeri.

Untuk optimalisasi rekrutmen calon mahasiswa luar negeri, Pergunu telang menjalin kerja sama dengan berbagai komunitas, di antaranya Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia, Perkumpulan Masyarakat Serantau Malaysia, dan Yayasan Bakti Jaya Taiwan. 

Hal itu sebagaimana disampaikan, Koordinator Program, Aris Adi Leksono. Saat ini salah satu fokus program Pergunu adalah pemberian beasiswa untuk pelajar-pelajar terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia dan dari pelajar luar negeri. Dalam pelaksanaan rekrutmen di luar negeri, kami bekerjasama dengan PPI Dunia, Perkumpulan Masyarakat Rantau Malaysia, dan Yayasan Bakti Jaya Taiwan.

Lebih lanjut, Aris menjelaskan bahwa beasiswa ini adalah tahun ketiga, sampai saat ini, Pergunu telah memberikan beasiswa kepada lebih dari 600 mahasiswa, baik dalam maupun luar negeri. Semuanya menempuh pendidikan S1 di Kampus Institut KH Abdul Chalim, Pacet, Mojokerto. Selain itu, mereka juga mendapatkan kesempatan belajar di pesantren unggulan Amanatul Ummah. 

“Program ini, merupakan bagian dari upaya merealisasikan visi besar Ketua Umum Pimpinan Pusat Pergunu, KH Asep Saifuddin Chalim terkait perlu perubahan mendasar tentang orientasi pendidikan nasional. Dengan cara menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang memiliki kualitas dan kesamaan pandangan dan gerak untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia, masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera,” terang Aris yang juga Wakil Ketua PP Pergunu.

Tahun Akademik 2017-2018, Pergunu akan merekrut 200 calon mahasiswa, baik dari dalam dan negeri. Mahasiswa dan Calon Mahasiswa dari luar negeri berdasar dari negara, Thailand, Malaysia, Philipina, Bangladesh, Afghanistan, Kazakhstan, Palestina, dan Libanon. (Red: Fathoni)

Sumber nuonline.co.id

Komentar